Jenis-Jenis Ayam Hias

Ada banyak ayam hias yang biasa dipelihara sebagai hobi dan ada juga yang diternak sebagai usaha; karena ayan hias ini banyak sekali peminatnya dan harganya cukup tinggi dibandingkan dengan ayam kampung atau pedaging.


Ayam Batik
  • Batik Italy
      

  • Batik Kanada Coklat 




Ayam Cemani


Ayam Kapas

Ayam Kate


Ayam Serama
   


Ayam Mutiara


   


Ayam Polan


Ayam Kalkun


Ayam Bangkok



Ayam Ketawa


Ayam

Ayam adalah unggas yang pada umumnya tidak dapat terbang, dapat dijinakkan dan dipelihara, berjengger, yang jantan berkokok dan bertaji, sedangkan yang betina berkotek.

Ayam hias (pet) merupakan ayam yang dipelihara untuk dilepas di kebun / taman atau dipelihara dalam kurungan karena memiliki daya tarik penampilan atau suaranya;

Ayam Kalkun



Kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Jenis Ayam Kalkun (Turkey) dibedakan berdasarkan warna bulunya. Menurut standar APA (American Poultry Association) untuk kategori turkey / ayam kalkun dibedakan menjadi 8 Varietas, namun tidak tertutup kemungkinan muncul varietas varietas baru yang dihasilkan dari perkawinan silang antar varietas.


KALKUN JENIS BRONZE


Keexotisan warna perunggu yang mengkilap terutama pada bulu-bulu dada. Dari sekian banyak jenis kalkun, kalkun jenis bronze paling mudah kita temui. - See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2013/05/jenis-ayam-kalkun.html#sthash.2cGo7ULv.dpuf
Keexotisan warna perunggu yang mengkilap terutama pada bulu-bulu dada. Dari sekian banyak jenis kalkun, kalkun jenis bronze paling mudah kita temui. - See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2013/05/jenis-ayam-kalkun.html#sthash.2cGo7ULv.dpuf
Dari berbagai ayam kalkun yang ada di Indonesia, jenis bronze merupakan jenis yang paling banyak di ternakan di Indonesia untuk kelangenan di rumah atau untuk konsumsi. Berat pejantan bisa mencapai 11Kg – 18 Kg sedangkat berat betina bisa mencapai 5kg – 8 kg. Kalkun bronze merupakan kalkun yang paling besar di antara jenis kalkun.  Jenis bronze juga merupakan jenis dengan warna dasar dari warna-warna jenis kalkun. Jenis kalkun ini di dominasi oleh warna hitam, putih, coklat, dan hijau. Sebenarnya kalkun jenis Bronze sangat Indah bulunya, namun karena banyak yang punya sehingga kalkun ini di bandrol dengan harga paling murah di antara berbagai jenis kalkun.

KALKUN JENIS NARRAGANSETT
 KALKUN JENIS NARRAGANSETT

Jenis kalkun narragansett mempunyai warna bulu hitam, abu-abu, coklat, dan putih. Seperti jenis bronze hanya saja bulu abu-abu menggantikan warna perunggu di bagian dadanya. Kalkun jenis narragansett agak sukar ditemukan, populasinya tidak sebanyak jenis bronze. - See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2013/05/jenis-ayam-kalkun.html#sthash.n9s4ftzO.dpuf

Keexotisan warna perunggu yang mengkilap terutama pada bulu-bulu dada. Dari sekian banyak jenis kalkun, kalkun jenis bronze paling mudah kita temui.  
- See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2013/05/jenis-ayam-kalkun.html#sthash.qlEEdQdM.dpuf
Keexotisan warna perunggu yang mengkilap terutama pada bulu-bulu dada. Dari sekian banyak jenis kalkun, kalkun jenis bronze paling mudah kita temui. - See more at: http://bamsbreeder.blogspot.com/2013/05/jenis-ayam-kalkun.html#sthash.qlEEdQdM.dpuf
KALKUN JENIS BRONZE
KALKUN JENIS BRONZE

Penyakit Ayam

Ada beberapa jenis penyakit penting pada unggas khususnya ayam, baik itu jenis ayam hias, ayam buras/kampung/lokal, ayam potong/broiler/pedaging, maupun ayam layer/petelur.



1. Penyakit Coccidiosis (Berak Darah)
    Penyebab     : Kotoran unggas yang terinfeksi
    Tanda klinis  :  Ayam mengalami depresi, tidak bergairah, diare berdarah,
                          turunnya berat badan, pial ayam pucat.
    Pengobatan  :  Coccidiostats
    Pencegahan  : Membuang kotoran ayam tiap hari, menjaga kandang unggas
                          agar tetap bersih dan  kering tidak menempatkan terlalu banyak
                          ayam dalam satu kandang untuk menghindari infeksi kembali.


2. Penyakit Collisepticaemia
    Penyebab     : Echericia colli
    Penularan     : Kotoran unggas yang terinfeksi
    Tanda klinis  :  Ayam mengalami lemah ayam diare, Berat badan ayam turun,
                          Ayam kadang-kadang mengalami lumpuh, sesak napas
    Pengobatan  :  Antibiotik
    Pencegahan  : Kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi


3. Penyakit Fowl Cholera (Kolera Unggas/Diare Hijau)
    Penyebab     : Pasteurella Multocida
    Penularan     : Leleran dan kotoran unggas terinfeksi
    Tanda klinis   : Ayam lelah dan lemah, bulu berdiri,
                          nafsu makan ayam menurun, jengger dan pial berwarna kebiruan
                          wajah dan pial ayam bengkak, persendian ayam bengkak
                          nafas cepat dan sukar, mengalami batuk dan bersin
                          adanya leleran bening atau kuning dari mata dan paruh
                          diare cair kuning/hijau pada ayam serta kloaka menjadi kotor.

    Pengobatan  : Antibiotik
    Pencegahan  : Kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi


4. Penyakit Infectious Coryza (Snot)
    Penyebab     : Hemophilus paragallinarum
    Penularan     : leleran hidung dan mata
    Tanda klinis  : stress dan nafas berbunyi, bersin, leleran hidung yang berwarna bening pada
                          awalnya, tetapi menjadi kekuningan dan berbau tidak sedap, leleran dari mata; 
                          kelopak mata lengket,unggas menggoyangkan kepalanya (untuk menghilangkan
                          leleran) muka bengkak.
    Pengobatan  : Antibiotik
    Pencegahan  : Jauhkan unggas dari kondisi lembab dan dingin

5. Penyakit Pullorum (Diare/Berak Putih)
    Penyebab     : Salmonella pullorum
    Penularan     : Kotoran unggas yang terinfeksi
    Tanda klinis   : Diare berwarna putih kapur, kloaka kotor, lemah, mata tertutup, sayap terkulai
    Pengobatan   : Antibiotik, dimusnahkan untuk mencegah penularan vertikal.    
    Pencegahan   : Kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi
 

6. Penyakit HPAI (Flu Burung) (High Pathogenic Avian Influenza)
    Penyebab    : virus Influenza (H5N1)
    Penularan    : kotoran dan leleran lainnya dari unggas yang terinfeksi
    Tanda klinis : kematian mendadak dengan beberapa tanda-tanda klinis,
                         tidak mau makan, stress dan mengeluarkan napas berbunyi, batuk dan bersin,
                         leleran dari mata dan hidung, bengkak pada muka termasuk jengger dan pial,
                         menurunnya produksi telur, cangkang telur lunak, diare, bintik-bintik darah
                         di bawah kulit (contoh: memar; terlihat di bagian kaki dan ceker) lumpuh,
                         (50-100% kematian)
    Pengobatan : tidak ada
    Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi, vaksinasi


7. Penyakit ND/Newcastle Disease (Tetelo)
    Penyebab    : Paramyxovirus
    Penularan    : Kotoran unggas, pernafasan dan leleran dari mata atau hidung
    Tanda klinis : Ayam yang terinfeksi oleh jenis virus ND yang ganas (kuat) bisa saja mati tanpa
                         menunjukkan tanda-tanda sakit, sayap unggas mengembang dan kelihatan
                         seperti menyeret sayapnya di tanah, nampak mengantuk (lethargy) dan
                         tidak memiliki nafsu makan), terjadi kesulitan bernapas dan sesak napas
                         yang parah, pembengkakan kepala dan leher, diare ( kehijau-hijauan),
                         produksi telur yang menurun drastis.
                         Untuk penyakit pada stadium lanjut , tanda-tanda cemas (nervous signs)
                         seperti bergetar (tremor), tortikolis (kepala berputar) dan paralisis
                         pada sayap dan kaki dapat terlihat;
                         Kematian bisa saja sangat tinggi, biasanya mencapai 50 hingga 100%
    Pengobatan : Tidak ada
    Pencegahan : Kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi, Vaksinasi

8. Penyakit Botulism (Lumpuh)
    Penyebab     : Clostridium Botulinum
    Penularan     : kotoran unggas yang terinfeksi (makan bangkai unggas,makanan yang busuk)
    Tanda klinis  : Kelumpuhan pada kaki, sayap dan leher, Diare, sesak napas
    Pengobatan  : antibiotik, sodium selenit,vitamin A,D dan E
    Pencegahan  : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi

9. Penyakit Parasit Internal (Cacing)
    Penyebab       : Cacing gelang (Ascarids), Cacing rambut (Capillaria), Cacing Caecal ,
                            Cacing pita.
    Penularan       : kotoran unggas yang terinfeksi
    Tanda klinis    : Nafsu makan ayam kurang dan berat badan, Ayam mengalami diare
                            ditemukannya cacing pita atau segmen cacing pita pada feses atau
                            kotoran ayam
     Pengobatan   : Anthelmintika, biji pepaya
     Pencegahan   : Membersihkan kandang unggas dan membuang sisa-sisa kotoran
                            setiap minggu, membersihkan tempat makanan dan minuman setiap hari,
                            dan menghindari bertambahnya area basah berlumpur di sekitar tempat minum.

10. Penyakit Parasit Eksternal (Kutu,Tungau dll
      Penyebab      : Echidnophaga gallinacea (kutu), Knemidocoptes mutans (tungau)
      Penularan      : kotoran unggas yang terinfeksi
      Tanda  klinis  : unggas terganggu dan gelisah; mungkin menggaruk-garuk mata, kulit,
                             jengger dan pial  berwarna pucat karena kehilangan darah (anemia),
                             lesi kulit yang mengeras dimana banyak kutu menempel, anak unggas yang
                             terserang parah akan mati.
      Pengobatan   :  berikan minyak tanah, parafin atau vaselin (petroleum jelly) pada tempat kutu
                             secara berulang-ulang.
                             Kelupaslah kulit dari batang kayu yang dipakai untuk kandang unggas agar
                             parasit tidak dapat bersembunyi di bawahnya.
                             Hindari kandang yang terlalu penuh.
                             Bersihkan kandang dan sarang secara teratur dan menyeluruh; semua alas
                             tidur, alas kandang dan kotoran harus dibuang.
                             Tebarkan abu atau kapur di lantai dan dinding sarang dan kandang ayam.
                             Asapi kandang dan sarang secara teratur.
                             Gunakan bubuk pembersih insektisida atau semprotan jika tersedia.
                             Semua unggas harus diobati secara bersamaan. Jika tidak, parasit
                             dari unggas yang tidak  diobati akan segera menular kembali
                             ke unggas yang telah diobati.
                             Semprot atau taburi insektisida sarang dan kandang ayam karena
                             kutu dan tungau bersembunyi dari unggas.

                             Ulangi pengobatan setelah 1 minggu (Insektisida tidak membunuh
                             telur tungau, Tungau muda tumbuh di dalam telur dalam waktu 1 minggu).
      Pencegahan   :  Kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi,

Demikian 10 jenis penyakit penting pada ayam kampung beserta pencegahan, pengobatan dan penanganannya, semoga artikel ini dapat bermanfaat.